Selasa, 27 November 2012

TETAP BUGAR DI USIA LANJUT

Bismillahirrahmanirahiim.

Assallamu'alaikum Wr Wb.

     Proses menua pada manusia merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari. Semakin baik pelayanan kesehatan sebuah Bangsa maka semakin tinggi pula harapan hidup masyarakatnya dan berdampak makin tinggi penduduk yang berusia lanjut. Menurut WHO batasan usia lanjut (diatas 60 tahun) di Indonesia terus meningkat jumlahnya. Peningkatan itu seiring dengan meningkatnya umur harapan hidup yaitu 67 tahun untuk perempuan dan 63 tahun untuk laki-laki.
     Menjadi tua adalah suatu anugrah, karena tidak semua orang sempat mengalaminya, tetapi yang menjadi masalah adalah bagaimana kualitas usia lanjut itu. Umur panjang saja tidaklah berguna bila menderita sakit-sakitan dan hanya berbaring saja.
     Proses menjadi tua merupakan suatu perpaduan dari proses biologik psikologik dan sosial. Proses menua biologik telah dimulai sejak awal kehidupan dengan pertumbuhan dan kematian sel-sel silih berganti. Dengan tambahnya usia kehidupan biologik akan susut secara perlahan.

Gejala-gejala kemunduran fisik yang dapat dilihat, antara :
1. Kulit mulai kendur, keriput dan kering.
2. Rambut tipis dan beruban.
3. Gigi geligi mulai tanggal.
4. Penglihatan dan pendengaran mulai berkurang.
5. Kelincahan berkurang menjadi lamban dan cepat lelah.
6. Kerampingan tumbuh menghilang dengan timbunan lemak disana-sini.


Keluhan dan Penyakit pada Usia Lanjut.
Pada umumnya kesehatan pada lanjut usia mempunyai beberapa sifat :
1. Multiple dan komulatif : beberapa penyakit sekaligus pada satu penderita.
2. Tanpa gejala yang jelas / tidak khas, sering seakan menyelinap.
3. Berlangsung lama / kronik dan progresif, menyebabkan kecacatan sebelum meninggal.
4. Reaksi terhadap penyakit yang akut seringkali lebih berat dibanding usia muda.
5. Mengundang terjadinya polifarmasi (jumlah obat 4 macam) dan penyakit eatrogenik (akibat interaksi obat-obatan.
6. Mempunyai dampak psikologis dan sosial ekonomik.

Berbagai perubanahan dan Keluhan karena proses Lanjut Usia.
     Bila pada masa muda penyakit-penyakit umumnya lekas sembuh tanpa gejala sisa, maka perkembangan penyakit pada masa tua sering menjadi menahun, sehingga tidak jarang menimbulkan berbagai komplikasi.
Beberapa keluhan umum yang sering menyertai proses lanjut usia yaitu :

1. Sering letih dan merasa lemah.
2. Keluhan disaluran pencernaan.
3. Gangguan fingsi tidur
4. Gangguan pada saluran kencing.
5. Gangguan pada fungsi indera.
6. Kulit dan Rambut.
7. Gangguan fungsi klasifikasi tulang.
8. Fungsi-fungsi luhur (berfikir, konsentrasi, daya ingat).
9. Gigi geligi.

Problema fisik sehari-hari dan sering dikeluhkan serta mungkin menunjukkan penyakit pada lanjut usia, antara lain :

1. Mudah jatuh atau sering jatuh berulang-ulang.
2. Mudah Lelah.
3. Kekacauan pikiran / konfusio.
4. Nyeri dada.
5. Berdebar-debar.
6. Sesak Nafas.
7. Pembengkaan pada kaki bagian bawah.
8. Nyeri Pinggang atau punggung.
9. Nyeri pada sendi pinggul.
10.Berat badan turun.
11.Sukar menahan kencing atau sering ngompol.
12.Sukar menahan buang air besar.
13.Gangguan ketajaman penglihatan.
14.Gangguan pada pendengaran.
15.Gangguan tidur.
16.Keluhan pusing-pusing / nyeri kepala.
17.Keluhan perasaan dingin-dingin
18.Mudah gatal-gatal.

Osteoporosis (Keropos Tulang).
     Puncak kepadatan tulang yang dicapai pada usia 30 tahun pada tiap  orang berbeda beda, jadi pada usia tersebut ada yang mempunyai kepadaatan tulang yang keras (sangat padat), ada pula yang kurang padat. Untuk tercapainya puncak kepadatan tulang yang sempurna (cukup padat) maka dibutuhkan syarat, antara lain
1. Konsumsi kalsium yang cukup.
2. Aktivitas yang cukup dan teratur.
3. Cukup vitamin D dan sinar matahari.

Daya Kemampuan Mengingat.
     Pelupa merupakan keluhan yang sering dikemukakan oleh usia lanjut. Keluhan ini dianggap wajar oleh penderita dan masyarakat sekitar. Daya ingat atau memori dapat dibedakan dari segi waktu, yaitu memori seketika, jangka pendek, baru dan jangka panjang.
Beberapa upaya untuk memperbaiki kemampuan mengingat :
1. Membawa catatan kecil untuk menulis janji,  no telp penting dan sebagainya.
2. Menyusun informasi yang akan diingat.
3. Memakai imajinasi visual.
4. Meningkatkan kemampuan konsentrasi dan memusatkan perhatian.
5. Menempatkan benda ditempat tertentu, sehingga mudah diingat.

Pikun (Pikun Berat/Demensia)
     Salah satu bentuk pelupa / kemunduran kecerdasan yang ditakuti adalah Demensia. Demensia diakibatkan oleh proses degenerasi yang luas diotak (proses atrofi). Biasanya proses ini akan berlangsung secara progresif.
Gejala yang dijumpai dapat berupa, antara lain :
1. Kesibukan tanpa tujuan.
2. Emosi yang labil.
3. Gangguan Orientasi.
4. Terbata-bata dalam berbicara, yaitu diulanginya suku kata pertama tiap kata.
5. Gangguan kepribadian.
6. Kesulitan dalam mempelajari hal yang baru, merupakan gejala yang mencolok.

     Demensia adalah kemunduran fungsi mental, terutama intelegensi yang diakibatkan oleh kerusakan jaringan otak yang tidak dapat sembuh secara sempurna lagi. Pengobatan yang bisa dilakukan adalah pengobatan umum, seperti mengurangi penderitaan, dengan banyak berteman, memperbaiki perilaku dan mengurangi perselisihan, menekuni suatu pekerjaan atau kesibukan yang sesuai dengan intelegensianya, ketrampilan dan peranan sosial yang biasa dilakukan, serta membangkitkan keinginan bertindak atau berbuat sesuatu yang produktif, kreatif secara optimal. Makanan yang bergizi, seperti sayuran dan buah-buahan juga dapat membantu memperbaiki keadaan.
Tujuannnya adalah untuk :
1. mempertahankan kualitas hidup.
2. Memanfaatkan kemampuan yang masih ada seoptimal mungkin
3. Berupaya memperlambat kerusakan / hal yang buruk.
4. Membantu keluarga yang merawat dengan memberikan informasi yang tepat.
5. Menghindari tindakan pengobatan yang tidak perlu, yang tidak terbukti manfaatnya dan umumnya
    mahal biayanya.
6. Menghadapi keadaan penyakit secara realistis.
     Pengobatan dengan obat khusus untuk demensia sejauh in masih sering menimbulkan tanda tanya.

Aspek Psikososial pada usia lanjut.
     Dari sifat, pengalama hidup dan kondisi fisik mental serta status sosial ekonominya. Orang usia lanjut dapat dikelompokkan menjadi beberapa type :
1. Mature           : golongan ini terdiri atas orang-orang yang konstruktif dan aktif.
2. Rocking chair: santai dan suka menerima bantuan orang lain.
3. Armored        : melawan dan ketergantungan pada orang lain.
Ketiga kelompok diatas mempunyai kemampuan adaptasi yang besar dan cukup puas dengan keadaan mereka saat ini.
Sedangkan kelompok orang-orang yang kurang beradaptasi dan tidak puas adalah :
1. angry man      : bersikap bermusuhan, dan segala sesuatu yang buruk dan salah adalah perbuatan
                              orang lain.
2. self-haters       : type yang putus asa, benci pada diri sendiri, segala sesuatu adalah salah mereka
                              sendiri, depresi dan ingin mati.

     Orang dapat digolongkan sebagai psikologis sehat adalah mereka yang dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada keadaan, dan puas dalam kehidupannya.
Orang akan puas dalam kehidupannya bila :
1. Puas dengan perbuatannya sehari-hari
2. Merasa kehidupannya mempunyai arti dan menerima hal yang baik maupun buruk.
3. Merasa berhasil dalam garis besarnya.
4. Mempunyai image yang positif dari dirinya sendiri.
5. optimistik.

Pelayanan Kesehatan pada Lanjut Usia, mengapa harus dikhususkan ?
      Di masyarakat pelayanan kesehatan bagi usia lanjut dilaksanakan pada posyandu usila, Panti wredha (Pemerintah dan Swasta) serta melaui kegiatan Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM).
     Secara Internasional ditetapkan setiap tanggal 1 oktober sebagai hari usia lanjut sedunia, sedangkan dalam skala Nasional di Indonesia ditetapkan tanggal 29 Mei sebagai hari usia lanjut nasional, pada tahun 1977 diresmikan oleh Presiden, dengan mengambil thema "Tetap sehat, Produktif, dan Ceria di hari tua". Hal ini sejalan dengan tujuan upaya pelayanan kesehatan usia lanjut sepeerti yang digariskan oleh WHO yaitu agar para usia lanjut dalam keadaan sehat, mandiri selama mungkin dirumahnya sendiri.
     Sebagaimana yang telah diketahui bahwa penyakit usia lanjut tidaklah sama dengan penyakit dan kesehatan pada golongan populasi usia lainnya, yaitu dalam hal :
1. Penyakit usila cenderung bersifat multiple, gabungan anatara penurunan fisiologik/alamiah dan
    berbagai proses patologik/penyakit.
2. Penyakit biasanya berjalan kronis, menimbulkan kecacatan dan secara lambat laun akan
    menyebabkan kematian.
3. Usia lanjut juga sangat rentan terhadap berbagai penyakit akut, serta diperberat dengan kondisi
    daya tahan tubuh yang menurun.
4. Kesehatan usila juga sangat dipengaruhi oleh faktor psikis, sosial dan ekonomi.
5. Pada usila seringkali terdapat penyakit eatrogenik (akibat banyak obat-obatan yang dikonsumsi).

     Bahagia di usia lanjut bukanlah merupakan hadiah yang datang begitu saja, melainkan harus dipersiapkan sejak dini dengan pola hidup sehat dan kewaspadaan terhadap kemungkinan adanya penyakit. Sifat penyakit usia lanjut sering tidak jelas, kadang bertumpuk beberapa penyakit menjadi satu, saling tumpang tindih dan terkadaang progresif yang menimbulkan kecacatan bahkan kematian. Penderita lanjut usia sendiri seringkali tidak menyadari adanya penyakit pada dirinya, karena menganggap hal yang wajar terjadi akibat bertambahnya usia. Disamping itu faktor-faktor keterbatasan biaya dan mobilitas menyebabkan penderita datang berobat sudah dalam keadaan parah.
     Pemeriksaan fisik dan laboratorium menjadi sangat penting artinya, untuk dilakukan secara berkala atas tubuh seluruhnya serta fungsi alat-alat tubuhnya masing-masing untuk mengetahui kelainan sedini mungkin, serta untuk mencegah lebih lanjut.

Pemeriksaan tersebut meliputi :
1. Tekanan darah.
2. Penimbangan berat badan, menurun atau meningkat.
3. Fungsi mata, ketajaman penglihatan, tekanan dalam biji mata untuk mendeteksi adanya glaukoma
    kekeruhan lensa.
4. Fungsi telinga, ketajaman pendengaran.
5. Fungsi dan keadaan jantung.
6. Fungsi dan kesehatan paru /rontgen dada.
7. Fungsi hati dan ginjal (laboratorium dan USG perut)
8. Kekuatan otot pada lengan dan tungkai.
9. Pemeriksaan laboratorium meliputi skrining organ-organ yang yang disebutkan diatas.

     Pemeriksaan kesehatan berkala terutama bila dikerjakan oleh tenaga medis yang mempunyai pengetahuan tentang masalah kesehatan pada usia lanjut, akan dapat mendeteksi dini adanya penyakit sebelum terlambat. Tujuannya adalah untuk memperkecil gejala sisa / kecacatan dan ketergantungan penderita lanjut usia, sehingga sedapat mungkin menjadi madiri dan sekecil mungkin menjadi beban bagi masyarakat sekitarnya.





Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar