Jumat, 19 Oktober 2012

QURBAN

Bismillaahirrahmaanirrahim

Assalamu'alaikum Wr .Wb.

QURBAN.
     Udh-hiyah (qurban) artinya adalah persembahan atau pengorbanan. Dalam hal ini berarti mempersembahkan sesuatu sebagai korban, yaitu hewan ternak (unta, sapi, kambing) untuk dipersembahkan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagai salah satu Ibadah.
     Udh-hiyah yang disebut juga sebagai Qurban, secara kontekstual berarti mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.Qurban dianjurkan kepada umat muslim yang mampu, ukuran mampu ini tidak berdasarkan kepada nisab namun berdasarkan kepada kebutuhan per-individu yaitu apabila seseorang setelah memenuhi kebutuhan sehari-hari, masih memiliki kelebihan dan mencukupi untuk membeli binatang ternak sebagai qurban.
     Qurban berasal dari 'qaruba yaqrubu qurban wa qurbanan" sering kita maknai sebagai mendekatkan diri atau pendekatan, sementara menurut istilah qurban berarti melaksanakan tindakan penyembelihan binatang ternak dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala.

 Keutamaan Qurban.  
     Menyembelih Qurban merupakan bagian dari syariat Islam  "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak, maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan ber-qurban-lah."                                                   (Q,S.Al Kautsar/108: 1-2)
     Menyembelih qurban juga termasuk amal sholeh yang paling utama. Ibunda 'Aisyah radhiyallahhu 'anhu menceritakan bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
"Tidaklah anak adam melakukan suatu amal pada hari nahr (Iedul Adha) yang lebih dicintai oleh Allah melebihi mengucurkan darah (qurban)."
[H.R.Tirmidzi , Ibnu Majah dengan sanad shahih, lihat Taudhinul Ahkam, IV/450].

Selasa, 16 Oktober 2012

AQIQAH

Bismiilaahirrahmaanirrahiim.

Assalamu'alaikum Wr Wb.

     Aqiqah adalah sembelihan untuk anak yang baru lahir dan disyareatkan pada orang tua sebagai wujud syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan mendekatkan diri kepada-Nya serta berharap kesehatan dan barokah pada anak yang lahir tersebut.

     Oleh sebagian ulama Aqiqah disebut dengan Nasikah atau dzabihah (sembelihan). Kata Aqiqah berasal dari bahasa Arab yang berarti memutus (melubangi) , asal kata al-aqqu yang berarti memotong (Al-Qoth'u). Ada juga yang mengatakan  aqiqah adalah nama hewan sembelihan karena lehernya dipotoing.
     Al-Ashmu'i berpendapat "Aqiqah asalnya dari rambut di kepala anak yang baru lahir dan kambing yang dipotong disebut Aqiqah karena rambut anak tersebut dipotong ketika kambing itu disembelih."

     Hukum Aqiqah menurut kalangan Syafiyah dan Hambali  adalah Sunnah Muakkadah (sunnah yang sangat dituntut). Ini pendapat Jumhur Ulama berdasarkan anjuran Rasullullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam dan praktek langsung Beliau :
"Bersama anak laki-laki ada aqiqah, maka tumpahkan (penebus) darinya darah (sembelihan) dan bersihkan dari kotoran (maksudnya cukur rambut)."  [H.R.Ahmad Al-Bukhari dan Ashhabus Sunan]

Minggu, 14 Oktober 2012

MENGENAL NABI MUHAMMAD Shollallahu 'Alaihi wa Sallam

Bismillaahirrahmaanirrahim
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Lanjutan : Tiga Landasan Utama.

                                             3. MENGENAL NABI MUHAMMAD
                                                     Shollallahu 'Alaihi wa Sallam

     Beliau adalah Muhammad bin Abdul Muthalib bin Hasyim. Hasyim termasuk suku Quraisy, suku Quraisy termasuk bangsa Arab, sedangkan bangsa Arab termasuk keturunan Nabi Ismail putra Nabi Ibrahim al-Khalil. Semoga Allah melimpahkan kepada ketiganya sebaik-baik sholawat dan salam.
     Beliau berumur 63 tahun, di antaranya 40 tahun sebelum beliau menjadi nabi dan 23 tahun sebagai nabi dan rasul.
     Beliau diangkat menjadi nabi berdasarkan surat Iqro' dan diangkat sebagai nabi dan rasul berdasarkan surat Al-Muddatstsir.
     Beliau berasal dari Makkah.
     Beliau diutus Allah untuk menyampaikan peringatan agar menjauhi syirik dan mengajak kepada Tauhid, dalilnya adalah firman Allah Ta'ala :

"Wahai orang yang berselimut! Bangunlah, lalu sampaikanlah peringatan. Agungkanlah Tuhanmu. Sucikanlah pakaianmu. Tinggalkanlah berhala-berhala itu. Dan janganlah kamu memberi, sedang kamu menginginkan balasan yang lebih banyak serta bersabarlah untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu."                                                                                                       (Q.S. 74: 1-7)

     Penafsiran:
     "Sampaikanlah peringatan" artinya sampaikanlah peringatan untuk menjauhi syirik dan mengajak kepada Tauhid.
     "Agungkanlah Tuhanmu" artinya Agungkanlah Ia dengan berserah diri dan beribadah kepada-Nya semata-mata.
     "Sucikanlah pakaianmu" artinya sucikanlah segala amalmu dari perbuatan syirik.
     "Tinggalkanlah berhala-berhala itu" artinya jauhkan dan bebaskan dirimu dari berhala-berhala itu dan para pemujanya.

Sabtu, 13 Oktober 2012

TIGA LANDASAN UTAMA

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum Wr.Wb.

TIGA LANDASAN UTAMA :
1. MENGENAL ALLAH Azza wa Jalla
2. MENGENAL ISLAM
3. MENGENAL NABI MUHAMMAD Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
[Diambil dari Risalah TIGA LANDASAN UTAMA, penulis Syekh Muhammad At-Tamimi]


                                      1. MENGENAL ALLAH Azza Wa Jalla

     Jika anda ditanya "Siapa Tuhanmu?" Maka katakanlah "Tuhanku adalah Allah yang telah memeliharaku dan memelihara alam semesta ini dengan segala nikmat yang telah dikaruniakan-Nya. Dialah sembahanku tiada sembahan yang hak selain Dia."

     Allah Azza wa Jalla berfirman :
"Segala puji hanya milik Allah. Tuhan Pemelihara semesta alam".                          (Q.S.1:1)
"Semua yang ada selain Allah disebut alam semesta dan saya termasuk bagian dari alam semesta ini."

     Selanjutnya jika anda ditanya : "Melalui apa anda mengenal Tuhan?" Maka hendaklah anda menjawab : "Melalui tanda-tanda kekuasaan dan ciptaan-Nya" Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah adanya siang dan malam, matahari dan bulan. Sedang diantara ciptaan-nya adalah tujuh langit dan tujuh bumi beserta mahkluk-mahkluk yang ada di langit dan di bumi dan yang ada diantaranya.

Selasa, 09 Oktober 2012

SANTUNAN UNTUK KELUARGA MAYIT

Bismiilaahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

SANTUNAN UNTUK KELUARGA MAYIT.

     Menurut Sunnah Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, kepada jiran (tetangga) dari keluarga yang ditimpa musibah dengan meninggalnya salah seorang keluarganya, dianjurkan agar membantu meringankan beban penderitaan lahir maupun batin, dengan sekedar memberikan santunan berupa bahan makanan, lebih-lebih jika keluarga mayit itu orang-orang yang tidak mampu atau keluarga miskin.
   
     Imam  As Syafi'i di dalam Kitab Al Um, antara lain mengatakan demikian:

      "Dan aku menyukai, bagi jiran (tetangga) mayit atau sanak kerabatnya, membuatkan makanan untuk keluarga mayit, pada hari datangnya musibah itu dan malamnya, yang sekiranya dapat mengenyangkan mereka. Dan amalan yang demikian itu adalah Sunnah".
[As Syafi'i Al Um, juz 1 hal 247].

       Selanjutnya Imam Syafi'i mengatakan, bahwa hal itu berdasarkan adanya riwayat dari Abdullah bin Ja'far sebagai berikut :

Minggu, 07 Oktober 2012

TAHLILAN DAN SELAMATAN


Assalamu'alaikum Wr.Wb.

TAHLILAN DAN SELAMATAN.
Menurut Madzhab Syafi'i.

1. Pendapat Imam As Syafi'i rahimahullah.
     Imam An Nawawi menyebutkan di dalam kitabnya, Syarah muslim demikian :

     "Adapun bacaan Al-Quran (yang pahalanya dikirimkan kepada mayit), maka yang masyhur dalam madzhab Syafi'i, tidak dapat sampai kepada mayit  yang dikirimi...
sedangkan dalilnya Imam Syafi'i dan pengikut-pengikutnya, yaitu firman Allah (yang artinya), dan seseorang tidak akan memperoleh pahala, melainkan pahala dari usahanya sendiri dan sabda Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam (yang artinya), "Apabila manusia telah meninggal dunia, maka terputuslah amal usahanya, kecuali tiga hal, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan dan anak yang saleh (laki-laki atau perempuan) yang berdoa untuknya (mayit)"
[An Nawawi, Syrah Muslim, juz 1 hal 90]

     Juga imam Nawawi di dalam Kitab Takmilatul Majmu' Syarah Muhadzab, mengatakan :

     "Adapun bacaan Al-Quran dan mengirimkan pahalanya untuk mayit dan mengganti shalatnya mayit dsb, menurut Imam Syafi'i dan Jumhurul Ulama adalah tidak dapat sampai kepada mayit yang dikirimi, dan keterangan seperti ini telah diulang-ulang oleh Imam Nawawi di dalam kitabnya, Syarah Muslim" [As Subukl, Takmilatul Majmu', Syarah Muhadzab, juz X, hal 426]

Kamis, 04 Oktober 2012

TINDAKAN PENGOBATAN DARI SIHIR

Lanjutan Risalah tentang Hukum Sihir dan Perdukunan.

II. Tindakan Pengobatan.

     Bacaan-bacaan tesebut  diatas (lihat I) juga merupakan senjata ampuh untuk menghilangkan sihir yang sedang menimpa seseorang, dibaca dengan hati yang khusyu', tunduk dan merendahkan diri, seraya memohon kepada Allah agar dihilangkan bahaya dan malapetaka yang sedang dihadapinya. Doa-doa berdasarkan riwayat yang kuat dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh sihir dan semacamnya adalah sebagai berikut ini :

1). Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ketika me-rukyah (mengobati dengan membaca ayat-ayat Al-Quran atau doa-doa) sahabat-sahabatnya dengan bacaan berikut ini :

Rabu, 03 Oktober 2012

CARA MENANGKAL DAN MENANGGULANGI SIHIR

Lanjutan Risalah tentang Hukum sihir dan perdukunan

CARA MENANGKAL DAN MENANGGULANGI SIHIR.
   
     Allah telah mensyariatkan kepada hamba-Nya supaya mereka menjauhkan diri dari kejahatan sihir sebelum terjadi pada diri mereka, dan Allah menjelaskan pula metode pengobatannya bila terjadi pada diri mereka. Ini merupakan rahmat, kasih sayang, kebaikan dan kesempurnaan nikmat Allah kepada hamba-Nya.
     Berikut ini beberapa penjelasan tentang usaha menjaga diri dari bahaya sihir sebelum tejadi, begitu pula usaha dan cara pengobatannya bila terkena sihir, yaitu cara-cara yang dibolehkan menurut hukum syariat.

I. Tindakan Prefentif (pencegahan).
 
     Yaitu usaha menjauhkan diri dari bahaya sihir sebelum terjadi. Cara yang tepenting dan bermanfaat adalah perlindungan diri dengan cara melakukan dzikir, membaca doa dan ta'awwudz sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, diantaranya seperti berikut :

1. Membaca ayat kursi setiap selesai sholat lima waktu sesudah membaca wirid yang disyariatkan setelah salam atau dibaca ketika akan tidur. Karena ayat kursi termasuk ayat yang paling besar nilainya dalam Al-Quran. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda dalam salah satu hadist shohihnya :

Selasa, 02 Oktober 2012

HUKUM SIHIR DAN PERDUKUNAN

Assalamu'alaikum Wr Wb.

Disalin dari :
Risalah Tentang Hukum sihir dan perdukunan. Penulis Syekh Abdul Asis bin Baaz. Diterbitkan oleh Departemen Agama, Wakaf, Da'wah dan Bimbingan Islam.

     Allah Subhana wa Ta'ala berfirman dalam Qur'an Surat Thoha: 69, yang artinya
     "Dan tidak akan menang tukang sihir itu dari mana saja ia datang"

HUKUM SIHIR DAN PERDUKUNAN.

     Segala puji hanya kepunyaa Allah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan atas junjungan Nabi besar kita, nabi yang terakhir Muhammad Shallallahu Alaihi wa sallam.
     Melihat akhir-akhir ini banyak sekali tukangk-tukaang ramal dan mengaku dirinya sebagai tabib, dan mengobati orang sakit dengan jalan sihir atau perdukunan. Mereka kini tersebar di berbagai negeri, orang-orang awam yang tidak mengerti sudah banyak yang menjadi korban pemerasan mereka.
     Maka atas dasar nasehat kepada Allah dan kepada hamaba-Nya., saya ingin menjelaskan tetang besarnya bahayanya terhadap Isalm dan pemeluknya, karena ada ketergantungan seseorang kepada selain Allah serta bertolak belakang dengan perintah Allah dan Rasul-Nya.