Kamis, 27 September 2012

BEBERAPA KESALAHAN YANG DILAKUKAN SEBAGIAN JAMA'AH HAJI

Bismiillahirrahmaanirrahiim.

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
     Haji dan Umrah adalah merupakan ibadah ritual yang memiliki tata cara khusus, yang memerlukan pengetahuan dan pemahaman yang benar, tentang tata cara dan liku-liku manasik haji bagi calon jama'ah haji, sesuai tuntunan Rasulullah SAW dalam upaya menggapai haji yang mabrur. Jika kita kurang pengetahuan dan pemahaman dalam manasik akan terjadi kesalahan-kesalahan. Beberapa kesalahan-kesalahan yang sebagian dilakukan oleh jama'ah haji diantaranya :

Beberapa Kesalahan dalam Ihram.
      Yaitu melampaui Miqat yang dilaluinya tanpa berihram dari Miqat tersebut, sehingga sampai ke Jeddah atau ke daerah yang sudah dalam kawasan Miqat, kemudian ia melakukan ihram dari sana. Hal ini bertentangan dengan perintah Rasulullah SAW yang mengharuskan setiap jama'ah haji berihram dari Miqat yang dilaluinya.
      Maka bagi yang melakukan hal tersebut, wajib kembali ke Miqat yang dilaluinya, dan berihram dari sana kalau memang memungkinkan, jika tidak mungkin, maka ia wajib membayar fidyah, yaitu seekor kambing, disembelih di kota Mekkah dan  kemudian seluruh dagingnya dibagikan kepada orang-orang fakir.
     Jika kedatangannya tidak melalui salah satu dari lima Miqat yang telah ditentukan, maka ia harus berihram dari tempat yang sejajar dengan Miqat pertama yang dilaluinya.


Beberapa Kesalahan dalam Tawaf.
    1. Memulai Tawaf sebelum Hajar Aswad, padahal yang wajib adalah harus dimulai dari Hajar Aswad. Hendaknya mencari garis berwarna coklat di depan Hajar Aswad yang lurus ke arah bukit Safa.

    2.Tawaf didalam Hijir Ismail, karena dengan demikian itu berarti tidak mengelilingi Ka'bah, tapi hanya sebagian saja  karena Hijir Ismail tersebut termasuk Ka'bah, oleh sebab itu putaran tawaf  yang dilakukan didalam Hijir Ismail tersebut tidak syah.

   3 . Melakukan ramal (berlari-lari kecil) pada seluruh putaran tawaf yang tujuh putaran, padahal ramal itu hanya dilakukan pada tiga putaran pertama, dan itupun hanya dilakukan khusus pada tawaf Qudum saja.

   4. Berdesak-desakan untuk dapat mencium Hajar Aswad bahkan dengan kekerasan, hal itu tidak boleh dilakuakan karena dapat menyakiti sesama muslim. Meninggalkan mencium Hajar Aswad tidaklah merusah Tawaf, bahkan tawafnya tetap syah sekalipun tidak menciumnya sama sekali, tetapi cukup memberikan isyarat sambil bertakbir disaat berada sejajar dengan Hajar Aswad tersebut, sekalipun dari jauh.

   5. Mengusap-usap Hajar Aswad dengan maksud untuk mendapatkan berkah dari batu itu. Hal ini merupakan bid'ah, tidak ada dalam Syari'at Islam. Padahal menurut tuntunan Rasulullah SAW cukup dengan menciumnya dengan niat ibadah kepada Allah SWT.

    6. Mengusap seluruh pojok Ka'bah, bahkan kadang-kadang mengusap seluruh dindingnya. Padahal Rasulullah SAW tidak pernah mengusap bagian-bagian Ka'bah kecuali Hajar Aswad dan Rukun Yamani saja.

   7. Menentukan do'a khusus untuk setiap putaran dalam tawaf, karena hal itu tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Adapun yang Beliau lakukan setiap melewati Hajar Aswad adalah bertakbir, dan pada setiap  akhir putaran antara Hajar Aswad dan Rukun yamani Beliau membaca,
     "Rabbana atina fid-dun-ya hasanatan wa fil-akhirati hasanatan wa qina 'azaban-nar".
     "Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah   kami dari siksaan api neraka".

  8. Mengeraskan suara pada waktu tawaf, sebagaimana yang dilakukan sebagian jama'ah atau para muthawwif, yang dapat mengganggu jama'ah lain yang sedang bertawaf.

   9. Berdesak-desakan untuk melakukan shalat di dekat Maqam Ibarahim, hal ini menyalahi sunnah, hal ini dapat mengganggu dan menyakiti jama'ah lain yang sedang melaksanakan tawaf. Padahal shalat dua rekaat  itu cukup dilakukan di tempat yang agak jauh atau ditempat lain di dalam Masjidil Haram.

Beberapa Kesalahan dalam Sa'i.
     1.Ada sebagian jama'ah Haji, ketika naik ke atas Safa dan Marwah, mereka menghadap ke Ka'bah sambil mengangkat tangan kearahnya sewaktu membaca takbir, seolah-olah mereka bertakbir untuk shalat. Yang benar adalah sesuai tuntunan  Rasulullah SAW yaitu mengangkat kedua  telapak tangan seperti ketika berdo'a.

     2.Berjalan cepat pada waktu sa'i antara Safa dan Marwah pada seluruh putaran. Padahal menurut sunnah Rasulullah SAW, berjalan cepat itu hanya dilakukan antara dua tanda hijau saja, adapun sisanya cukup dengan berjalan biasa.

Beberapa kesalahan di Arafah....
(selanjutnya.)


Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
                           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar